Pembangunan ekonomi
merupakan tahapan proses yang mutlak dilakukan oleh suatu bangsa untuk dapat
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat bangsa tersebut.
Pembangunan ekonomi suatu negara tidak dapat hanya dilakukan dengan berbekal
tekad yang membaja dari seluruh rakyatnya untuk membangun, tetapi lebih dari
itu harus didukung pula oleh ketersdiaan sumberdaya ekonomi, baik sumberdaya
alam, sumbedaya manusia, dan sumberdaya modal, yang produktif. Dengan kata lain, tanpa adanya daya dukung
yang cukup kuat dari sumberdaya ekonomi yang produktif. Maka pembangunan
ekonomi mustahil dapat dilaksanakan dengan baik. Adapun kepemilikan terhadap
sumberdaya ekonomi ini oleh negara-negara lain tidaklah sama. Ada negara yang
memiliki kelimpahan pada jenis sumberdaya ekonomi tertentu , ada pula yang
kekurangan sumberdaya ekonomi. Akibatnya, pemerintah negara tersebut harus
mendatangkan sumberdaya ekonomi dari luar negara lain untuk dapat memberikan
dukungan yang cukup bagi pelaksanaan program pembangunan ekonomi nasionalnya.
Maka bukanlah sesuatu yang mustahil
apabila di beberapa negara di dunia, laju pertumbuhan ekonomi dapat melebihi
laju pertumbuhan ekonomi negara-negara industri maju. Sumberdaya modal
merupakan sumberdaya ekonomi yang paling sering didatangkan oleh pemerintah
negara sedang berkembang untuk mendukung pembangunan nasionalnya. Hal ini
terjadi karena adanya keterbatasan sumberdaya modal dalam negeri. Sumberdaya
modal didatangkan dari luar negeri , yang umumnya dari negara-negara industri
maju, ini wujudnya bisa beragam. Dan tidak semuanya diberikan sebagai bantuan yang
sifatnya cuma-cuma (gratis).
Bagi MNC, ada satu aspek
tambahan yang juga perlu dipertimbangkan, yaitu denominasi utang. Instrumen
dalam pembiayaan utang internasional yaitu mencangkup pasar modal
internasional, pinjaman sindikasi, pasar euronote, pasar obligasi intrnasional,
dan risiko valas dan biaya utang.